Wednesday, May 18, 2011

Coral Reef (Part I)

and this is what I write when I was joining in National Coral Reef Seminar (and actually almost brought me go to Japan >.<)
:) :) joining this such big national even is really unforgetable moment for me :) :)

I was going diving in "Kepulauan Seribu" (that actually dispoint me alot :(, you know what Raja Ampat or Bunaken is far away much better then kepulauan seribu, I speak the truth!  especially when they (the comitte) invited so many foreigners tourists :( /-red)
but that was how it's going :) :)
I still enjoy it,.. :)

now it's time to share it again :) :)
(actually I ever posted this article in my old blog :( but unfortunately I forget the account :( /-red)
please kindly enjoy it :) :)

The Coral Reef

Salah satu ekosistem yang paling unik adalah ekosistem terumbu karang. Ekosistem ini tumbuh dan berkembang pada wilayah pesisir. Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai sepanjang Kurang lebih 204.000 km tentunya memiliki potensi terumbu karang yang sangat tinggi. Wilayah Indonesia sendiri memiliki luas ekosistem terumbu karang sebesar 60.000 km2-85.707 km2, dan termasuk dalam kawasan Segitiga Karang Dunia (World Coral Triangle).

Kata terumbu karang sendiri terdiri dari dua suku kata yaitu Terumbu dan Karang.  Dan masing- masing pengertian dari 2 kata ini tentu berbeda. Selain kata terumbu karang, ada istilah lain yang sering digunakan yaitu kata karang terumbu yang artinya berbeda dengan istilah terumbu karang.

Terumbu/reef  : endapan masif yang penting dari enadapan batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3) yang terutama di hasilkan oleh hewan karang dan biota- biota laut lainnya yang menghasilkan kalsium karbonat, seperti alga berkapur dan molusca.
Karang/Coral    : sering di sebut karang batu (stony coral) yaitu hewan dari ordo Sceractina yang mampu mensekresi CaCO3. satu hewan karang tunggal biasa di sebut dengan sebutan polip.
Karang terumbu       : biasa di sebut dengan istilah reef-building coral merupakan pembangun utama struktur terumbu, yang bersimbiosis dengan alga xoozanthelae sehingga di sebut sebagai karang hermatipik (hermatypic coral). Karang terumbu berbeda dengan batu karang (rock), yang merupakan benda mati.
Terumbu karang      : erkosistem di dasar laut tropis yang berada di wilayah pesisir yang di bangun oleh biota laut, -terutama karang terumbu dan alga berkapur- dan biota laut lainnya seperti molusca, echinodermata, dll yang menghasilkan CaCO3.

Terumbu karang sendiri mempunyai beberapa tipe yang di dasarkan pada bentuk dan hubungan tumbuhnya dengan daratan (land masses). Secara umum, terdapat 3 klasifikasi tipe terumbu karang, yaitu:
  1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)
Terumbu karang ini tumbuh dan terus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau- pulau besar. Perkembangannya bisa sampai 40 meter ke arah luar menuju laut lepas. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P.Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali)
  1. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
Terumbu karang ini tumbuh dengan jarak yang relatif jauh dari pesisir pulau, sekitar 520 meter ke arah laut lepas dan di batasi hingga kedalaman 75 meter, dan terkadang membentuk lagoon (kolam air) atau s=celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Contoh: Great barries reef di Australia (barrier reef terbesar di dunia). Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan banggai (Sulawesi Tengah)
  1. Terumbu karang cincin (atolls)
Terumbu karang ini membentuk cincin yang mengelilingi pulau- pulau vulkanik yang tenggelam (sesuai dengan teori pembentukannya yang berasal dari gunung merapi yang meletus dan tenggelam) sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan dengan kedalaman rata- rata 45 meter. Contoh : taka Bone Rate di Sulawesi (Atoll terbesar ketiga di dunia), Maratua (Kalimantan Selatan), Mapia (Papua)

Walaupun secara umum tipe terumbu karang di klasifikasikan ke dalam 3 kelompkan dalam ke tiga kelompok tersebut, namun tidak semua terumbu karang dapat di golongkan ke dalam kelompok- kelompok tersebut. Misalnya saja di Indonesia, ada satu lagi tipe terumbu karang, yaitu:

  1. Terumbu Karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)
Aatau biasa di sebut dengan sebutan Flat Island. Umumnya tipe terumbu karang ini  berkembang dengan kedalaman yang relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (Jakarta), kepualauan Ujung Batu (Aceh)

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memilki kekayaan laut (marine biodiversity) yang cukup besar di dunia. Namun kekayaan alam yang ada tidak di dukung dengan kualitas SDM yang memadai, akibatnya pemanfaatan dari kekayaan alam yang ada itu tidak dapat di manfaatkan untuk sebesar- besarnya kepentingan rakyat. Selain tidak dapat di manfaatkan secara maksimal, juga kekayaan alam yang adapun menjadi tidak terawat dengan baik. Akhirnya kekayaan alam yang malah menjadi rusak. Cata menunjukkan bahwa dari sekian luasnya ekosistem terumbu karang yang ada di Indonesia lebih dari 40% telah mengalami kerusakan, kerusakan ini terjadi karena beberapa faktor, yaitu mulai dari faktor alam (seperti: global warming,  ombak besar, tsunami, gempa, dll) dan faktor manusia/ antropogenik (seperti:  penambangan karang, penangkapan ikan menggunakan bom, trawl, bubu, racun, dll. Reklamasi pantai, dll). Sedang ekosistem terumbu karang yang tercatat masih dalam kondisi yang sangat baik hanya tersisia 6 % saja.

Nah, kerana itulah dibutuhkan segara tindakan penyelamatan untuk melestarikan kekayaan alam yang tersisa sedikit itu. Untuk memulai pelestarian tentunya hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan mendapatkan informasi dan pengetahuan yang sebanyak-banyaknya tentang terumbu karang. Karena itu, mulai saat ini mari kita mulai aware dengan issue terumbu karang!!!


No comments:

Post a Comment