Friday, November 18, 2011

Belajar Menghargai Waktu



Rasanya sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari masalah tidak ketepatan waktu. Yang dijanjikan jam 7 di mulai maka bisa jadi baru akan di mulai jam 7.30. Hal ini terus menerus terjadi dalam kehidupan sekitar kita dan lama-lama mengakar menjadi sebuah budaya. Budaya tidak menghargai waktu.

Berangkat dari masalah tersebut, mari kita belajar dari Jepang. Negara Jepang memiliki masyarakat yang sangat peka dan mneghargai waktu. Bahkan hitungan menit dan detik menjadi sangat berharga dalam kehidupan mereka. Inilah yang menjadi salah satu penyebab majunya Negara ini. Dengan meminimalisir waktu yang terbuang hingga pada level nol, tingkat kinerja meraka menjadi sangat maksimal.

Misalkan telah di jdwalkan bahwa dalam satu hari waktu untuk belajar di sekolah adalah 8 jam, di mulai dari jam 7 hingga jam 3, maka aturan ini akan sangat dipatuhi oleh masyarakat Jepan, dan akhirnya penyampaian pelajaran di sekolah dapat terlaksana sesuai target.

Budaya menghargai waktu ini telah mendarah daging dalam kehidupan mereka.  Berbeda dengan kondisi di masyarakat kita. Hal ini seharusnya menjadi suatu permasalahan serius yang harus segera diatasi. Dari mulai tidak menghargai waktu satu menit dua menit hingga setengah jam. Hal ini mencerminkan sikap kita yang tidak menghargai kesempatan hidup yang diberikan Tuhan pada kita.

Waktu hidup yang kita miliki tidak kita menfaatkan dengan maksimal, bahkan cenderung kita sia-siakan. Tahukah kawan bahwa kita telah meremehkan  anugrah Tuhan berupa waktu dalam hidup kita?
Karena itu mari kita renungkan bersama, sudahkah kita menghargai waktu dalam hidup kita? Seberapa sering kita terlambat dalam suatu hal hanya karena hal yang remeh? Bukan hal yang berat untuk dapat mulai menghargai waktu. 

Yuk kita mulai dari hal sederhana, mulailah untuk dating kuliah tepat waktu, jangan sampai telat walau hanya 5 menit J J. Usahakan mempersiapkan diri secukupnya sebelum waktu yang ditentukan. Misalnya undangan rapat jam 7, maka usahakan mempersiapkan diri 20 menit sebelum jam 7. Sehingga bisa dating tepat waktu. 

Biasakanlah memiliki jadwal-jadwal kecil sehari-hari untuk melatih diri kita membiasakan diri menghargai waktu yang kita punya. Seperti di Jepang, biasanya setiap orang telah memiliki agenda jelas harus melakukan apa pada jam berapa. Mari kita tiru kebiasaan ini dalam hidup kita, tentukan kapan waktu kita untuk belajar, kapan waktu kita untuk bermain, dan lain sebagainya.

Dengan membiasakan diri menghargai waktu maka hidup kita akan menjadi lebih disiplin. Dengan hidup disiplin maka kesuksesan itu akan dengan mudah kita raih.
Ingat, bahwa setiap orang diberikan waktu sama 24jam sehari. Hanya mereka yang dapat menghargai dan memanfaatkan setiap detiknyalah yang bisa menjadi orang sukses. Sama haknya dengan negeri sakura.

Saya teringat dengan satu pertanyaan klise, “Apakah negera kita bisa maju dan jadi sehebat jepang?”, seharusnya pertanyaan ini kita ajukan pada diri kita sendiri “sudahkah kita mampu bersikap disiplin dan menghargai waktu?” Jika Ya, maka bukan hal mustahil bagi bangsa ini untuk dapat maju sehebat Jepang.
Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari hal yang kecil, dan mulailah saat ini juga J.
Times fly like an arrow, jangan sia-siakan hidupmu kawan J